EN | ID
Sekolah ditengah pandemi
Time: 9/26/2021By Setiawan Jodi
Sudah lebih dari 1 tahun COVID melanda Indonesia. Pergerakan masyarakat dibatasi, tempat yang bisa menjadi perkumpulan ditutup, sekolah ditutup, hampir semuanya ditutup. Didalam rumah dengan pemandangan yang sama, karena saking lamanya dirumah bahkan pergi keluar rumah cuma untuk beli kebutuhan rasanya seperti penyegaran tubuh bahkan sampai berpikir "Wah... ternyata keluar rumah itu menyehatkan". Pemerintah mengkampanyekan "New Normal" bahkan kita pun lupa dengan definisi hidup normal seperti dahulu.
Pandemi di Indonesia sangat memukul keras sistem pendidikan Indonesia. Pemerintah Indonesia ketika virus ini datang ke negeri ini tidak bisa berkutik karena kurangnya strategi dan persiapan pada saat terjadi pandemi. Meskipun begitu pemerintah selalu bersusah payah untuk memperbaiki masalah yang diakibatkan oleh kurangnya strategi dan persiapan, tetapi beberapa terapannya tidak efektif dan tidak menyenangkan masyarakat.
Solusi pemerintah untuk melakukan pendidikan ditengah pandemi adalah sekolah daring (dalam jaringan/online). Meskipun solusi ini tidak terlaksana dengan efektif, berikut masalahnya.
Diatas saya menulis masalah yang sering terjadi ketika sekolah online. Pendapatku pada sekolah online adalah aku masih kesulitan belajar dengan metode ini.
Bagiku sekolah online nggak terlalu merugikan karena aku bisa bereksplorasi dan mempelajari hal baru yang ada di internet. Contohnya ini aku bisa nulis blog ini di website ini karena aku membuatnya berkat aku mempelajari Web Development dan Programming dari internet.
Sekarang kita mulai beralih ke sekolah PTMT (Pembelajaran Tatap Muka Terbatas) yaitu sekolah dengan protokol kesehatan. Dilakukan transisi karena angka infeksi yang turun dan banyak orang sudah divaksin. Untuk siswa dan guru yang lama belajar online pasti akan sedikit kesusahan beradaptasi.